Thursday, September 22, 2011

Labuan Dalam Ingatan


Jelang hari keberangkatan saya ke tempat penugasan yang baru, harus saya akui bahwa meninggalkan Labuan bukanlah hal yang mudah untuk saya lakukan. 33 bulan menciptakan begitu banyak cerita serta memberikan kesan yang kelak akan selalu membekas di benak saya.

Ternyata terselip kesedihan yang cukup perih ketika surat mutasi itu saya terima. Jika saya sejenak merenung, sesungguhnya begitu banyak kebaikan yang saya temui ditempat ini, yang mungkin akan sulit saya temui ditempat lain.


Di Labuan saya tidak perlu mengenal yang namanya kemacetan, kesulitan air bersih, polusi, banjir serta ancaman aksi kriminalitas yang belakangan marak menjadi berita di berbagai media.

Memang di sini saya jadi tidak berkesempatan menyaksikan live concert beberapa musisi kenamaan, serta tidak juga merasakan seperti apa serunya nonton premiere film bersama teman-teman. Tapi sungguh itu semua tidak penting, bagi saya keterbatasan-keterbatasan tersebut merupakan barter yang setimpal untuk ketenangan yang saya peroleh di tempat ini.

Pegunungan di Kab. Pandeglang - Gambar diambil dari : klik di sini
Dermaga Ds. Teluk, Labuan - Gambar diambil dari : klik di sini

Bilapun ada satu hal yang cukup memberatkan saya jika harus menetap lama di Labuan, itu adalah karena faktor jarak. Bahwa di Labuan saya kesulitan untuk dapat sering mengunjungi Ibu dan adik-adik saya di Cirebon. Tapi lebih dari itu tidak ada lagi hal yang dapat saya keluhkan.


Kalapa Hendep - Ds. Cigondang, Labuan

Labuan dan sekitarnya. Cuaca, bangunan, jalanan serta individu-individu yang ada di dalamnya. Tidak lupa pantai yang berpasir putih, deretan pohon kelapa, Gunung Karang yang berselimut kabut serta muara-muara sungai dengan barisan perahu-perahu nelayan. Kelak di saat segala sesuatunya tak lagi sama, maka hati ini adalah hati yang sama yang akan mengenang setiap kebaikan yang pernah terjadi di tempat ini. (menulis ini sambil cimataan alias netes-netes air mata T_T).

Rumah Kost: Kediaman Bapak Supriyatna, Kp. Sawah Barat, Labuan

Kepada : Yth. Bapak Kacab, manis-pahit dan asam-garam bener-bener deh Pak :D | Keluarga Bapak & Ibu Riyadin, terimakasih untuk seminggu pertama saya di Labuan hingga 33 bulan berikutnya | Keluarga Bapak & Ibu Supriyatna, Bapak dan Ibu kost yang telah berbaik hati menyebut saya sebagai “Si Bungsu” dalam keluarga | Keluarga Bapak & Ibu Tatang, Bapak dan Ibu di kosan lama terimakasih atas 22 bulan pertama saya di sana | Ceu Nina, jangan galak-galak ya biar cepet ada yang “nyantel” (ngingetin ke diri sendiri juga) hehe | Ande Blo Laricko, playboy Menes pujaan para gadis, tong ngan ngaheureuyan we ah, seriusan salah sahiji atuh, heheuy :p | Ndoul “Sandy” Bandidos, selamat dan sukses yak, tenang San palingan 3 tahun.. :D | Pak Wawi dan Pak Medi, Buah Kopi Buah Cempedak, Ngopi Dak! :D | Pak Resedian, sing sehat ah biker Cilegon – Panimbang PP teh :D | Pak Juned alias Ka Aman alias Camong, aduh alah iyeu pengusaha keceprek tong sering teuing lalieur atulah :p | Pak Amsori, Bapak BenDes kapan atuh ngajak main ke Ds. Montor, saya teh pengen main ke sawah ;) | Maman Bolang, "Yang jauh itu Kenangan. Yang berat itu menjaga amanat. Dan yang dekat itu kematian." | Pak Tasripin, Mira itu gimana Pak Ipin? Terus Bu Las udah disamperin belum? :p | Pak Ganda: “Kenapa Mba Diah, kalo kita jatuh cinta itu kita jadi ingeettttt terus sama mukanya? Kenapa itu?” Diah: “Lah ya meneketehe, Pak” :p | Pak Haji Amad, terimakasih untuk ilmu mengasirnya :) | Heri “Anda” Juanda, bocahnya sih udah jauh di Bunaken, selamat bertugas jangan lupa sama kampung halaman :) | Pak Aan, tamannya CPP Labuan jadi terkenal nih berkat Pak Aan :') | Pak Sofyan, setiap dengar lagu Tarling "Sewulan Maning" pasti muka saya yang terbayang ya Pak :D | *salim satu-satu*

Satu yang dapat saya sampaikan tentang orang-orang tersebut adalah pertemuan saya dengan mereka merupakan sesuatu hal yang saya sebut baik sejak di awal hingga akhirnya. ^_^

Sungai di Panimbang.
RM Ibu Entin - Gambar diambil dari : klik di sini
Jalan menuju Pasar Labuan

Quote nasabah-nasabah yang selalu saya ingat: Bu Pipah (neng iyeu cobi kengingna sabaraha?), Mak Encun (Pak Ibu ada barang tuh Pak..), Hj. Rosnani (Mba Diah, coba lihat ini nebusnya berapa?), Hj. Rumaidah (aneh ini mah, harga emas naik kok ini turun..), Pak Kurdi (ora bisa tanda tangan, jempol bae :p). Untuk Mamah Esmay, Bu Euis Triyadi, Pak Teguh Hatoguan dan Ibu Hotma sukses selalu ya, juga tidak lupa nasabah primadona kita yaitu Teh Cori F (colek Dede Ta'gendret) ^_^ Kemudian yang juga berjasa, Bapak-bapak dan Ibu-ibu dari Koramil Labuan terimakasih sudah jadi keluarga pertama saya di Labuan. Para tukang ojek depan gang yang tiap pagi memperebutkan saya :p (sesuatu banget yah..). Ibu Entin, terimakasih sering kasih bonus kalau saya beli otak-otak. Dan semua orang yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu karena akan lama sekali selesainya ^_^ terimakasih semua. Segera saya akan kembali untuk mengunjungimu wahai Labuan.

Misiii, mas, Mbak..



No comments:

Post a Comment